Minggu, 19 Oktober 2014

RENUNGAN MALAM

RENUNGAN MALAM Nasehat Lukman Al Hakim Pada Anaknya Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup. "Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir." "Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya." "Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan." "Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang." "Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah: 1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik. 2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu. 3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu. 4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu. 5. Ingatlah Allah selalu. 6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu 7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain. 8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu. Inilah Keutamaan Kalimat لااله الا الله Nabi Saw. bersabda : Seutama-utama ucapan yang pernah kusebutkan, begitu pula para Nabi sebelumku ialah LAA ILAAHA ILLALLAAH. (Kitab An Nashaaih Ad Diniyah) Al Fakihani berkata: “Bahwasanya membiasakan (membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU) ketika memasuki rumah, maka dapat menolak kefaqiran. Disebutkan bahwa barangsiapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dengan memanjangkannya (saat membaca laa), maka gugurlah baginya empat ribu dosa besar. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah saw. jika ia tidak mempunyai suatu dosa besar?” Beliau bersabda: “Dapat mengampuni keluarganya dan tetangga-tetangganya”. Hadits diriwayatkan oleh Al bukhori. (Kitab Tanqihul Qaul) Nabi saw. bersabda: Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi: “LAA ILAAHA ILLALLAHU ucapan-Ku, dan Aku adalah Allah, barangsiapa membacanya maka ia masuk benteng-Ku, dan barangsiapa masuk benteng-Ku maka ia aman dari siksa-Ku”. (Kitab Tanqihul Qaul) Nabi saw. bersabda: “Sampaikanlah zakat badan-badanmu dengan ucapan: LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tiada Tuhan selain Allah)”. (Kitab Lubabul Hadits) Dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Abnu Abbas ra. Berkata Rasululllah saw.: “Sesungguhnya ucapan LAA ILAAHA ILLALLAHU dapat menolak dari pembacanya sembilan puluh Sembilan pintu bencana yang terendah adalah kedukaan”. (Kitab Tanqihul Qaul) Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU maka keluarlah dari mulutnya seekor burung hijau dengan dua sayap putih yang berkulit dengan mutiara dan yakut, ia naik kelangit dan diperdengarkan padanya suara dibawah arasy bagaikan suara lebah, lalu dikatakan kepadanya: “Diamlah” sahutnya: “Tidak, sehingga Engkau mengampuni saudaraku”, Maka ia mengampuni pembacanya. Kemudian sesudah itu dijadikanlah pada burung itu tujuh puluh mulut yang memohonkan ampun pada sahabatnya sampai hari kiamat. Maka jika terjadi kiamat burung itu datang sebagai penuntunnya dan penunjuknya ke surga. (Kitab Lubabul Hadits) Nabi saw. bersabda: “Tiadalah dari seorang hamba yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH melainkan Allah Ta’ala berfirman: “Benarlah hamba-Ku, Aku adalah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku, Aku menjadikan saksi kamu semua hai para malaikat-Ku, Aku benar-benar telah mengampuninya dari dosanya yang telah berlalu dan akan datang”. (Kitab Lubabul Hadits) Penjelasan: Maksudnya dosa yang diampuni adalah dosa kecilnya (sedangkan dosa besarnya harus bertaubat nasuhah agar dapat diampuni sama Allah). Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dengan ikhlas semata-mata karena Allah, maka dia masuk surga”. (Kitab Lubabul Hadits) Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa ucapan permulaannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan pada akhir ucapannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan ia melakukan seribu kejelekan, jika ia hidup seribu tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosanya sama sekali”. (Kitab Lubabul Hadits) Diriwayatkan bahwasanya Nabi saw. bersabda kepada Zaid Al Anshariy: “ Jika kamu kesulitan sesuatu dari urusan dunia, maka perbanyaklah membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM”. (Kitab Tanqihul Qaul) Nabi saw. Bersabda: “Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU tanpa ujub (membanggakan diri), maka ucapan itu menjadikan terbangnya burung dibawah arasy bertasbih bersama orang-orang yang bertasbih sampai hari kiamat dan pahala tasbih itu ditetapkan untuknya”. (Kitab Lubabul Hadits) Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH satu kali, maka dosa (kecil) nya diampuni sekalipun dosa-dosa itu seperti buih lautan”. (Kitab Lubabul Hadits) Nabi saw. Bersabda: “Tidak ada kegelisahan di dalam atas ahli LAA ILAAHA ILLALLAHU di dalam kubur mereka dan kebangkitan mereka seolah-olah aku melihat mereka ketika ditiupkan sangkakala, mereka menebarkan kepala mereka dari debu dan mereka membaca ALHAMDULILLAAHIL LADZII IDZHABA ‘ANNALHAZANA INNA ROBBANAA LAGHOFUURON SYAKURON (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka dari kami, sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun Lagi Maha Syukur)”. (HR. Abu Ya’la, Ath Thabarani dan Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar, Kitab Ihya Ulumiddin) Nabi saw. bersabda: “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya setiap kebaikan yang kamu lakukan itu pada hari kiamat ditimbang, kecuali kesaksian (mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU) bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Maka itu tidak diletakkan didalam timbangan karena seandainya kalimat itu diletakkan pada timbangan orang yang mengucap dengan jujur dan diletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dan apa yang ada padanya maka LAA ILAAHA ILLALLAAHU itu lebih unggul daripada itu (tujuh langit, tujuh bumi dan apa yang ada padanya)”. (HR. Al Mustaghfiri dari hadits Abu Sa’id, Marfu. Didalam Kitab Ihya Ulumiddin) Asy-Syaikh Abu Zaid Al Qurtubi ia berkata: Saya telah mendengar hadits (ada yang mengatakan atsaar) yang menerangkan bahwa: siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuhpuluh ribu (70.000) kali, maka akan jadi tebusan dari api neraka, maka saya kerjakan itu karna mengharap berkat janji itu, juga saya kerjakan untuk keluargaku, juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku di hari kiamat. Nabi saw. Bersabda: “Apabila seorang mukmin melewati makam/kubur lalu membaca: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada serikat bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah menerangi seluruh kubur itu dan mengampuni pembacanya, menulis baginya sejuta kebaikan, mengangkat baginya sejuta derajat, dan menghapus baginya sejuta kejelekan (dari dosa-dosa kecil)”. (Kitab Lubabul Hadits) Dikutip dari : * Kitab Hadits Kutubu Tis’ah. * Riyadhus Shalihin => Al Imam An Nawawi. * Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad => Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy. * An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. * Risalatul Mu’awanah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad. * Tanbihul Ghafilin => Al Imam Abul Laits As Samarqandi. * Lubabul Hadits => Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi. * Tanqihul Qaul => Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani

Jumat, 17 Oktober 2014

Akhlak Karimah dan Ahklak Madzmumah



Akhlak Karimah dan Ahklak Madzmumah
1.Pendahuluan
Kita harus mngetahui Konsep baik dan buruk yang merupakan suatu bentuk usaha dalam hal penentuan akhlak seseorang atau dengan kata lain sebagai suatu bentuk pembanding akhlak yang tumbuh pada jiwa seseorang.
Yang pada umumnya orang menilai akhlak sesorang dengan acuan baik atau buruknya perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang. padahal ia belum tau ukuran baik atau buruk yang seperti apa yang perlu dinilai.
Dengan semakin modernnya kehidupan sekarang cukup banyak menghasilkan sisi negatif untuk pertumbuhan akhlak itu sendiri. Dengan bertambahnya kedewasaan kehidupan ini bukannya semakin baik akhlaknya justru semakin memperhatikan kondisi akhlaknya.
Pada dasarnya akhlak adalah modal utama seseorang untuk menjalankan hidup ini.Tetapi dalam kenyataanya banyak orang yang mengesampingkan akhlak dalam menjalani hidup ini.
Oleh karena itu sangat penting sekali konsep baik dan buruk kita ketahui agar kita selalu terarah dalam menjalani kehidupan dengan berakhlak al karimah. Sehingga tercapai apa yang kita inginkan yaitu mendapat ridho Allah.
2.Pembahasan
A.Pengertian baik dan buruk
Dari segi bahasa adalah terjemahan dari kata khoir dalam bahasa arab atau gooddalam bahasa inggris. Louis Ma’ruf dalam kitabnya Munjid mengatakan bahwa yang di sebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
Baik atau kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermanfaat, menyenangkan dan di sukai manusia.Definisi kebaikan tersebut terkesananthroposentris yakni memusat dan bertolak dari sesuatu yang menguntungkan dan membahagiakan manusia, baik berartisesuatu yang pantas di kerjakan dan di usahakan/di kehendaki.Sesuatu yang baik adalah yang memenuhi hasrat dasar manusia.
Dalam bahasa arab yang buruk itu di kenal dengan istilah syarr dan di artikan sebagai sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, di bawah standar kurang dalam nilai.
Dalam beberapa kamus ensiklopedia di himpun pengertian buruk sebagai berikut:
Rusak / tidak baik, jahat, tidak menyanangkan, tidak elok, jelek.
Perbuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma agama, adat istiadat di masyarakat yang berlaku.
Baik dan buruk merupakan sifat yang selamanya akan menempel pada suatu benda terlepas apakah benda itu mati / hidup. Setiap ada pengertian baik ada pula pengertian buruk.Dalam mendefinisikan baik dan buruk setiap orang pasti berbeda-beda.Sebab sumber penentu baik dan buruk yaitu tuhan dan manusia, wahyu dan akal, agama dan filsafat.
Dari beberapa definisi di atas pengertian baik dan buruk itu relatif karena bergantung kepada pandangan dan penilaian masing-masing.Dengan demikian nilai baik/buruk menurut pengertian tersebut bersifat subyektif karena bergantung kepada individu yang menilainya.
B. Penentuan Baik dan Buruk
1. Aliran Naturalisme
Menurut aliran Naturalisme ukuran baik dan buruk adalah apakah sesuatu itu sesuai dengan fitrah ( Naluri ) manusia / tidak baik lahir maupun batin. Apabila sesuai dengan fitrah dikatakan baik, sedangkam apabila tidak sesuai dikatakan buruk.
2. Aliran Hedonisme
Beberapa pandangan aliran Hedonisme :
Setiap perbuatan yang dikatakan itu susila apabila perbuatan itu mengandung kelezatan/kenikmatan.
Kelezatan dan kenikmatan merupakan suatu tolak ukur dalam menentukan baik buruknya suatu perbuatan.
3. Aliran Eudaeonisme
Beberapa pandangan aliran Eudaenoisme :
Tujuan hidup dan kegiatan manusia adalah tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan yang sifatnya hanya sementara.
Kesenangan dan kebahagiaan jasmaniyah adalah satu-satunya hal yang baik dalam dirinya. Sedangkan kaejahatan di anggap sebagai penyebab utama segala bentuk rasa sakit dan kesedihan.
Yang di sebut baik secara moral adalah hal-hal yang mendatangkan kegunaan dan keuntungan dalam upaya manusia mencapai cita-citanya yaitu kebahagiaan dan sukses sementara.
4. Aliran Pragmatis
Aliran ini menitik beratkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri, baik yang bersifat moril maupun materil. Titik beratnya adalah pengalaman oleh karena itu penganut paham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan di peroleh dalam dunia empiris.
5. Aliran Vitalisme
Beberapa pandangan aliran Vitalisme tentang ukuran baik dan buruk antara lain sebagai berikut :
Ukuran baik dan buruk adalah daya kekuatan hidup. Manusia akandikatakan baik apabila memiliki daya kekuatan hidup yang kuat sehingga memaksa manusia yang lemah untuk mengikutinya.
Keburukan adalah apabila manusia tidak memiliki daya kemampuan kuatyang memaksa manusia untuk mengikuti kehidupan orang lain.
6. Aliran Idealisme
Pokok-pokok pandangannya adalah sebagai berikut :
Wujud yang paling dalam dari kenyataan ( hakikat ) adalah kerohanian. Seseorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena di anjurkan orang lain, melainkan atas dasar kemauan sendiri/rasa kewajiban. Sekalipun di ancam dan dicela orang lain, perbuatan baik itu dilakukan juga karena adanya rasa kewajiban yang terdapat didalam nurani manusia.
Faktor yang paling penting memengaruhi manusia adalah “ kemauan” yang melahirkan tindakan tindakan yang konkret, pokok disini adalah “kemauan baik”.
Kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan suatu hal yang menyempurnakannyayaitu rasa kewajiban.
7. Aliran exsistensialisme
Etika exsistensialisme berpandangan bahwa exsistensi di atas dunia selalu terkait pada leputusan-keputusan individu.Artinya andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan, pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama bagi kepentingan
dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah truth is subjectivity/kebenaran terletak pada pribadinya maka di sebutlah baik.Sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.
8. Aliran Utilitarisme
Pokok pandangannya adalah sebagai berikut :
Baik buruknya suatu perbuatan atas dasar besar kecilnya manfaat yang di timbulkan bagi manusia.
kabaikan yang tertinggi ( summun bonum ) adalah utility ( manfaat ).
Segala tingkah manusia selalu di arahkan pada pekerjaan yang
membuahkan manfaat yang sebesar-besarnya.
Tujuannya adalah kebahagiaan ( happiness ) orang banyak pengorbanan
misalnya di pandang baik jika mendatangkan manfaat, lain dari pada itu
hanyalah sia-sia belaka.
9. Aliran Deontologi
Menurut aliran ini suatu tindakan dianggap baik bukan berdasarkan tujuan/dampak perbuatan itu, tetapi berdasarkan tindakan itu sendiri. Dengan kata lain perbuatan tersebut bernilai moral karena tindakan itu di laksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus di laksanakan terlepas dari tujuan/akibat dari tindakan itu.
10. Aliran Teologis
Aliran ini berpendapat bahwa ukuran baik dan buruknya perbuatan adalah ajaran Tuhan, apakah perbuatan tersebut di perintah/di larang.Segala sesuatu yang di perintahkan Tuhan adalah baik, sebaliknya perbuatan yang di larang Nya adalah buruk.
C. Konsep Baik dan Buruk
Konsep baik dalam islam merupakan suatu acuan bagi manusia untuk menjalankan kehidupan sendiri.
Fitrah manusia adalah berahlak mulia.Oleh karena itu bersyukur kepadaAllah SWT dengan berakhlak baik insya Allah hidup kita selamat dengan dasar iman yang kuat, teguh dan beramal sholih yang tepat. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat Ar-Ra’d : 29
“ orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik “
Nilai-nilai kebajikan dan pelanggarannya sangat tergantung pada kebajikan masing-masing.Bagaimana manusia itu mengolah dan memilih mana seharusnya yang paling baik untuk dilakukan sehingga perbuatannya mengandung unsur kebajikan.
Faktor-faktor dasar perbuatan manusia sebagai berikut :
Insting
Insting adalah unsur jiwa pertama yang membentuk kaepribadian
dan harus di salurkan dalam bentuk menolak dan menerima.
Adat kebiasaan
Adat kebiasaan adalah semua perbuatan baik bagiperseorangan/masyarakat yang dilakukan secara terus menerus
sehingga menjadi UU tidak tertulis.
Warisan/Keturunan.
Lingkungan.
Konsep baik dapat di tegaskan sebagai berikut :
Konsep kebajikan yang mutlak
Islam telah mengarahkan akhlak al karimah baik perorangan atau masyarakat pada setiap keadaan, oleh karena itu wajib bagi pemeluknya melaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Konsep kebaikan yang menyeluruh
Akhlak islam menjamin kebaikan untuk seluruh umat manusia bahkan seluruh alam ini.
Konsep kemampuan
Akhlak islam menjamin kebaikan yang mutlak dan sesuai pada
kemampuan yang di miliki manusia.
Konsep kewajiban yang di penuhi
Akhlak yang bersumber pada ajaran islam wajib di taati manusia.
Konsep kelestarian Alam
Dalam konsep ini Rasulullah SAW bersabda :
“bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah dan beri makan dengan baik” ( HR : Abu Daud )
Demikianlah bahwa al akhlak al karimah dalam islam memperhatikan secara konfrehentif menyeluruh mencakup berbagai mahluk yang di ciptakan Tuhan. Dasar akhlak islam jauh lebih sempurna. Ia hubungan dengan manusia, hubungan dengan binatang, tumbuhan, udara, alam dan kepada Tuhan. Ajaran islam adalah ajaran yang bersumberkan pada Al Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu seseorang harus berlandaskan pada Al Qur’an dan Hadits dalam berahlak.Seperti mencontoh orang-orang terdahulu seperti Nabi Muhammad SAW. Firman Allah dalam Al Qur’an :
Q.S.Shaad : 46
“ sungguh kami telah menyucikan mereka dengan ( menggunakan ) Ahlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengiatkan ( manusia ) kepada negeri akhirat “
Q.S. Al Ahzab : 21
“ sungguh telah ada pada ( diri )Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu ( yaitu ) bagi orang yang mengharap ( rahmat ) Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah “
Q.S al mumtahanah : 4
“ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan kaumnya; ketika mereka berkata kepada
kaumnya: “Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada
apa yang kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah
nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya
sampai kamu beriman kepada Allah saja. kecuali Perkataan Ibrahim kepada
bapaknya “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku
tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”. (Ibrahim berkata):
“Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya
kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami
kembali “
Sumber inilah yang di jadikan sebagai pembimbing dan petunjuk jalan utama bagi manusia menuju jalan yang benar yang di ridhoi allah supaya manusia selamat di dunia maupun di akhiratnya.al ahlakul al karimah dalam islam mengatur kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan dunia dan ajaran akhirat untuk kehidupan yang kekal.orang yang ber – akhlak al karimah dapat menciptakan kehidupan dunia yang tentram dan nyaman,tidak ada kerusuhan dan tidak ada persaingan yang tidak sehat dan masalah-masalah yang membuat resah. Ditinjau dari ilmu jiwa, hal ini memang dapat di terima oleh akal sehat karena sifat daria manusia yaitu menginginkan dalam segala perbuatannya akan mendapatkan sesuatu yang terbaik.
Sikap perbuatan seorang muslim ialah sebagai pancaran jiwa umat yang taat dan patuh, takwa dan pasrah karena kesadaran yang utuh bahwa segala yang di miliki mulai dari kehidupan pribadinya dan apa yang di perolehnya hanyalah milik allah.
D. Macam-macam Akhlak Al Karimah Dan Akhlak Al Madzmumah
a. ContohAkhlak Al Karimah
1. Sidiq = kejujuran/jujur
2 Adil = menempatkan sesuatu pada tempatnya.
3.Sabar = usaha menahan diri dari hal-hal yang tidak di sukai dengan sepenuh kerelaan dan kepasrahan.
4 Tawadhu = rendah hati
5. Karam = dermawan
6. Rahmah = cinta dan kasih saying yang menunjukan watak dasar manusia.
b. Contoh Akhlak Al Madzmumah
1. Syirik = menyamakan sesuatu dengan allah dalam hal-hal yang secara khusus dimliki allah.Syirik ada dua macam yaitu :
Syirik Akbar = Menjadikan sekutu selain Allah SWT dan menyembahnya. Pelakunya murtad dan segala amal baiknya terhapus.
Syirik Asghar = Setiap perbuatan yang menjadi perantara menuju syirik akbar/perbuatan yang di cap syirik oleh nash.tetapi tidak sampai mencapai derajat syirik akbar.
2. Kufur = Tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul Nya baik dengan mendustakan atau tidak mendustakan.
Kufur ada dua macam yaitu :
Kufur Besar = Perbuatan yang menyebabkan pelakunya keluar dariagama islam dan abadi di dalam neraka.
Kufur Kecil = Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam, tidak menyabebkan abadi dalam neraka.
3. Nifak = Menampakan islam dan kebaikan, tetapi menyembunyikan kekufiran dan kejahatan, dengan kata lain nifak adalah menampakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di dalam hati.
4. Takabur dan Ujub
Takabur terbagi menjadi dua yaitu :
Takabur Batin = Perilaku dan akhlak diri.
Takabur lahir = Perbuatan-perbuatan anggota tubuh yang muncul dari takabur.
5. Dengki = Perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah memendang sesuatu yang tidak di miliki olehnya tetapi di miliki orang lain kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang di miliki orang tersebut di peroleh dengan tidak sewajarnya.
6. Ghibah (mengumpat ) = Menuturkan sesuatu yang berkaitan dengan orang lain yang apabila penuturan itu sampai pada yang bersangkutan ia tidak menyukainya. ( Imam Al Ghazali ).
7. Riya’ = Beramal bukan ikhlas karena allah tetapi karena mengharapkan pujian dari orang lain.

3. Kesimpulan
Sifat baik dan buruk yang ada pada diri seseorang atau yang lebih di kenal dengan Akhlak Al Karimah dan Akhlak Al Madzmumah.Akhlak Al Karimah ialah suatu sikap yang luhur, bermanfaat, menyenangkan dan di sukai manusia.Sedangkan Akhlak Al Madzmumah ialah suatu sikap yang berlawanan dengan Akhlak Al Karimah.
Menentukan baik dan buruk ( Al Karimah/Al Madzmumah ) terdapat banyak aliran-aliran filsafat yang memengaruhinya, diantaranya aliran Sosialisme, Hedonisme, Intaesisme, dll. Dimana masing-masing aliran tersebut memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar.
Konsep baik dan buruk dalam islam yang pasti ialah mempercayai adanya Tuhan dan mempercayai adanya hari pembalasan. Adapu contoh dari Akhlak Al Karimah adalah sidiq, adil, sabar, tawadhu, karam, rahmah, dll. Sedangkan Akhlak Al Madzmumah syirik, kufur, nifak, takabur dan ujuh, dengki, ghibah,riya’,dll.