Minggu, 19 Oktober 2014
RENUNGAN MALAM
RENUNGAN MALAM
Nasehat Lukman Al Hakim Pada Anaknya
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."
"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
Inilah Keutamaan Kalimat لااله الا الله
Nabi Saw. bersabda : Seutama-utama ucapan yang pernah kusebutkan, begitu pula para Nabi sebelumku ialah LAA ILAAHA ILLALLAAH. (Kitab An Nashaaih Ad Diniyah)
Al Fakihani berkata: “Bahwasanya membiasakan (membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU) ketika memasuki rumah, maka dapat menolak kefaqiran. Disebutkan bahwa barangsiapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dengan memanjangkannya (saat membaca laa), maka gugurlah baginya empat ribu dosa besar. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah saw. jika ia tidak mempunyai suatu dosa besar?” Beliau bersabda: “Dapat mengampuni keluarganya dan tetangga-tetangganya”. Hadits diriwayatkan oleh Al bukhori. (Kitab Tanqihul Qaul)
Nabi saw. bersabda: Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi: “LAA ILAAHA ILLALLAHU ucapan-Ku, dan Aku adalah Allah, barangsiapa membacanya maka ia masuk benteng-Ku, dan barangsiapa masuk benteng-Ku maka ia aman dari siksa-Ku”. (Kitab Tanqihul Qaul)
Nabi saw. bersabda: “Sampaikanlah zakat badan-badanmu dengan ucapan: LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tiada Tuhan selain Allah)”. (Kitab Lubabul Hadits)
Dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Abnu Abbas ra. Berkata Rasululllah saw.: “Sesungguhnya ucapan LAA ILAAHA ILLALLAHU dapat menolak dari pembacanya sembilan puluh Sembilan pintu bencana yang terendah adalah kedukaan”. (Kitab Tanqihul Qaul)
Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU maka keluarlah dari mulutnya seekor burung hijau dengan dua sayap putih yang berkulit dengan mutiara dan yakut, ia naik kelangit dan diperdengarkan padanya suara dibawah arasy bagaikan suara lebah, lalu dikatakan kepadanya: “Diamlah” sahutnya: “Tidak, sehingga Engkau mengampuni saudaraku”, Maka ia mengampuni pembacanya. Kemudian sesudah itu dijadikanlah pada burung itu tujuh puluh mulut yang memohonkan ampun pada sahabatnya sampai hari kiamat. Maka jika terjadi kiamat burung itu datang sebagai penuntunnya dan penunjuknya ke surga. (Kitab Lubabul Hadits)
Nabi saw. bersabda: “Tiadalah dari seorang hamba yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH melainkan Allah Ta’ala berfirman: “Benarlah hamba-Ku, Aku adalah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku, Aku menjadikan saksi kamu semua hai para malaikat-Ku, Aku benar-benar telah mengampuninya dari dosanya yang telah berlalu dan akan datang”. (Kitab Lubabul Hadits)
Penjelasan: Maksudnya dosa yang diampuni adalah dosa kecilnya (sedangkan dosa besarnya harus bertaubat nasuhah agar dapat diampuni sama Allah).
Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dengan ikhlas semata-mata karena Allah, maka dia masuk surga”. (Kitab Lubabul Hadits)
Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa ucapan permulaannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan pada akhir ucapannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan ia melakukan seribu kejelekan, jika ia hidup seribu tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosanya sama sekali”. (Kitab Lubabul Hadits)
Diriwayatkan bahwasanya Nabi saw. bersabda kepada Zaid Al Anshariy: “ Jika kamu kesulitan sesuatu dari urusan dunia, maka perbanyaklah membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM”. (Kitab Tanqihul Qaul)
Nabi saw. Bersabda: “Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU tanpa ujub (membanggakan diri), maka ucapan itu menjadikan terbangnya burung dibawah arasy bertasbih bersama orang-orang yang bertasbih sampai hari kiamat dan pahala tasbih itu ditetapkan untuknya”. (Kitab Lubabul Hadits)
Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH satu kali, maka dosa (kecil) nya diampuni sekalipun dosa-dosa itu seperti buih lautan”. (Kitab Lubabul Hadits)
Nabi saw. Bersabda: “Tidak ada kegelisahan di dalam atas ahli LAA ILAAHA ILLALLAHU di dalam kubur mereka dan kebangkitan mereka seolah-olah aku melihat mereka ketika ditiupkan sangkakala, mereka menebarkan kepala mereka dari debu dan mereka membaca ALHAMDULILLAAHIL LADZII IDZHABA ‘ANNALHAZANA INNA ROBBANAA LAGHOFUURON SYAKURON (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka dari kami, sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun Lagi Maha Syukur)”. (HR. Abu Ya’la, Ath Thabarani dan Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar, Kitab Ihya Ulumiddin)
Nabi saw. bersabda: “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya setiap kebaikan yang kamu lakukan itu pada hari kiamat ditimbang, kecuali kesaksian (mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU) bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Maka itu tidak diletakkan didalam timbangan karena seandainya kalimat itu diletakkan pada timbangan orang yang mengucap dengan jujur dan diletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dan apa yang ada padanya maka LAA ILAAHA ILLALLAAHU itu lebih unggul daripada itu (tujuh langit, tujuh bumi dan apa yang ada padanya)”. (HR. Al Mustaghfiri dari hadits Abu Sa’id, Marfu. Didalam Kitab Ihya Ulumiddin)
Asy-Syaikh Abu Zaid Al Qurtubi ia berkata: Saya telah mendengar hadits (ada yang mengatakan atsaar) yang menerangkan bahwa: siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuhpuluh ribu (70.000) kali, maka akan jadi tebusan dari api neraka, maka saya kerjakan itu karna mengharap berkat janji itu, juga saya kerjakan untuk keluargaku, juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku di hari kiamat.
Nabi saw. Bersabda: “Apabila seorang mukmin melewati makam/kubur lalu membaca: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada serikat bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah menerangi seluruh kubur itu dan mengampuni pembacanya, menulis baginya sejuta kebaikan, mengangkat baginya sejuta derajat, dan menghapus baginya sejuta kejelekan (dari dosa-dosa kecil)”. (Kitab Lubabul Hadits)
Dikutip dari :
* Kitab Hadits Kutubu Tis’ah.
* Riyadhus Shalihin => Al Imam An Nawawi.
* Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad => Asy Syaikh Zinuddin Al Maribariy.
* An Nashaaih Ad Diniyah wal washaaya Al Imaaniyah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
* Risalatul Mu’awanah => Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.
* Tanbihul Ghafilin => Al Imam Abul Laits As Samarqandi.
* Lubabul Hadits => Al Imam Al Hafidz Jalaluddin Abdurrahman bin Abii Bakar As Suyuthi.
* Tanqihul Qaul => Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar