METODE DAN TEKNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah metode dan teknik pembelajaran. Setiap guru yang akan mengajar, idealnya membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran [RPP], dengan menampilkan standar kompetensi dasar alokasi waktu metode media evaluasi yang tepat. Sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan prilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran, guru kadang lupa memperhatikan aspek psikologi anak, utamanya tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran kadang tidak sesuai dengan target guru, sehingga apa yang ditangkap peserta didik tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didiknya.
Metode pembelajaran yang dipilih guru terkadang tidak berdasarkan perkembangan kognitif perserta didik. Pengajar seharusnya perlu mengetahui tingkat perkembangan anak agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan baik dan sesuai dengan harapan. Metode dan teknik apapun hendaknya memperhatikan kondisi perkembangan kognitif peserta didik, bukan hanya sekedar melaksanakan rutinitas belaka, tanpa adanya target lebih lanjut tentang makna dan tujuan metode pembelajaran, hal ini merupakan proses pendidikan, sehingga dalam perkembangan kognitif peserta didik mengarah secara dinamis.
Hal ini menyebabkan guru tidak tahu harus bagaimana mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didiknya. Wajar bila kelulusan hasil pembelajaran ketika menghadapi ujian maupun semesteran tidak maksimal. Lembaga pendidikan kurang siap dalam menghadapi kenyataan di lapangan akan tentangan pendidikan dinamis, proses pendidikan yang terjadi pada lembaga pendidikan hanya merupakan proses regulasi kelas belaka, misalnya naik kelas atau naik tingkat madrasah bukan kerena mereka telah menguasai apa yang seharusnya mereka kuasai, tetapi karena regulasinya mengharuskan untuk naik kelas atau naik tingkat. Hanya mereka menganggap sudah menguasai materi lewat jalur tes, yang kebanyakan dari mereka berhasil karena hafal dari materi yang diajarkan.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambarkan dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE & TEKNIK MENGAJAR DALAM
PENDIDIKAN ISLAM
A. METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam
Sebelum lebih jauh kita membahas mengenai pengertian metode pendidikan Islam, maka kita harus mengetahui pengertian dari setiap kata tersebut. Maka dengan ini penulis menguraikan menjadi dua kata, yaitu kata metode dan kata pendidikan Islam.
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya adalah melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah.Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator. Dengan demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata thariqah. Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukkan kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk mencapai pada tujuan yang ditentukan.
Sedangkan pendidikan Islam dalam
arti sempit, adalah bimbingan yang dilakukan seseorang yang kmudian disebut
pendidik., terhadap orang lain yang kemudian disebut peserta didik. Terlepas
dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan manusia dari berbagai aspek dan dimesnsinya, agar ia berkembang
secara maksimal.
Dengnan demikian metode tersebut memiliki posisi penting dalam mencapai tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam memperoleh tujuan yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan Islam.
2. Dasar – Dasar Umum Metode
Pendidikan Islam
Metode Pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permaslahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan islam, sebab metode pendidikan itu hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar–dasar metode pendidikan tersebbut. Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
1. Dasar Agama
Al-Qur’an dan hadits tidak bisa dilepaskan dari pelaksanaan metode pendidikan Islam. Dalam kedudukannya sebagai dasar ajaranisalam, maka dengan sendirinya, metode pendidikan islam harus merujuk pada kedua sumber ajaran tersebut, sehingga segala penggunaan dan pelaksanaan metode pendidikan islam tidak menyimpang dari tujuan pendidikan itu sendiri. Misalnya dalam mata pelajaran olahraga, maka seorang pendidik harus mampu menggunakan metode yang didalamnya terkandung ajaran Al–Qur’an dan Al–Hadits, seperti masalah pakaian yang islami dan lain–lain praktek olahraga.
2. Dasar Biologis
Dalam memberikan pendididkan dalam pendidikan islam, seseorang pendidik harus memperhatikan perkemangan biologis anak didik. Perkembangan kondisi jasmani (bologis) seseorang juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap dirinya. Sesseorang yang menderita cacat jasmani akan mempunyai melemahan dan kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang lain normal, misalnya seseorang yang mempunyai penyakit pada matanya (rabun jauh), maka ia cenderung duduk dibangku barisan depan (walaupun tidak selamanya yang duduk didepan itu menderita penyakit pada matanya), karena dia duduk didepan, maka dia tidak dapat bermain-main pada waktu guru memberikan keterangan materi pelajaran. Sehingga ia memperhatikan seluruh uraian guru. Karena hal ini berlangsung terus-menerus, maka dia akan mempunyai pengetahuan lebih dibanding dengan temannya yang lain, apalagi ia termotivasi dengan kelainan mata tersebut.
Berdasarkan hal, ini maka dapat dikatakan bahwa perkembangan jasmani dan kondisi jasmani itu sendiri, memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan. Sehingga dalam menggunakan metode pendidikan seseorang pendidik harus bijaksana dan memperhatikan kondisi biologis peserta didik.
3. Dasar psikologis
Metode pendidikan baru dapat diterapkan secara efektif, bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikologi peserta didik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam menggunakan metode pendidikan seorang pendidik disamping memperhatikan kondisi jasmani peserta didik juga perlu memperhatikan kondisi jiwa atau rohaninya, sebab manusia pada hakikatnya terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani, yang kedua-duanya merupakan satu kesauan yang tak dapat dipisah-pisahkan.
Kondisi psikologis yang menjadi dasar dalam metode pendidikan Islam berupa sejumlah kekuatan psikologi peserta didik termasuk motivasi, emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat dan kecakapan akal (intelektualnya) sehingga seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis yang ada pada peserta didik.
4. Dasar Sosiologis
Interaksi yang terjadi antara sesama siswa dan interaksi antara guru dan siswa, merupakan interaksi timbal balik yang kedua belah pihak akan saling memberikan dampak positif pada keduanya. Dalam kenyataan secara sosiologis seorang individu dapat memberikan pengaruh pada lingkungan sosial masyarakatnya dan begitu pula sebaiknya. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik dalam berinteraksi dengan siswanya hendaklah memberikan tauladan dalam proses sosialisasi dengan pihak lainnya, seperti dikala berhubungan dengan siswa, sesama guru, karyawan, dan kepala sekolah.
Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan metode pendidikan Islam harus dijalankan atas dasar agama, biologis, psikologis, dan sosiologis. Dengan keempat dasar tersebut metode pendidikan akan mampu melaksanakan perannya sebagai jembatan menuju tercapainya tujuan pendidikan Islam
3. Prinsip-Prinsip Metode Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam harus diguankan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksanaan metode penddikan tersebut sebab dengan prinsip-prinsip ini diharapkan metode pendidikan Islam dapat berfungsi lebih efektif dan efisien dan tidak menyimpang dari tujuan semula dari pendidikan Islam. oleh karena itu, seorang pendidik perlumemperhatikan prinsip-prinsip metode pendidikan, sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat dan cocok sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Mempermudah
Metode pendidikan yang digunakan oleh pendidik pada dasarnya adalah menggunakan suatu cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menghayati dan mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sekaligus mengidentifikasi dirinya dengan nilai-nilai yang terdapat dalm ilmu pengetahuan dan ketreampilan tersebut sehingga metode yang digunakan haruslah mampu membuat peserta didik untuk merasa mudah menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan itu. Inilah barangkali yang perlu dipahami oleh seorang pendidik. Pendidik tidak harus menggunakan metode yang muluk-muluk sementara materi yang disampaikan tidak mampu diserap oleh peserta didik. Bagaimana peserta didik akan mengaktualisasikan nilai-nilai materi tersebut, sementara materinya itu sendiri belum dapat dipahami dan dikuasai oleh peserta didik.
b. Berkesinambungan
Berkesinambungan dijadikan sebagai prinsip metode pendidikan Islam, karena dengan asumsi bahwa pendidikan Islam adalah sebuah proses yang akan berlangsung terus menerus, sehingga dalam menggunakan metode pendidikan seorang pendidik perlu memperhatikan kesinambungan pelaksanaan pemberikan materi. Jangan hanya karena mengejar target kurikulum seorang pendidik menggunakan metode yang efektif yang pada gilirannya akan memberikan pengaruh yang negatif pada peserta didik karena peserta didik merasa dibohongi oleh pedidik.
c. Fleksibel dan Dinamis
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis, sebab dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakaian metode tidak hanya monoton dan zaklik dengan satu macam metode saja. Seorang pendidik mampu memilih salah satu dari berbagai alternatif yang ditawarkan oleh para pakar yang dianggapnya cocok dan prasarana, situasi dan kondisi lingkungan, serta suasana pada waktu itu. Dan prinsip kedinamisan ini berkaitan erat dengan prinsip berkesinambungan, karena dalam kesinambungan tersebut metode pendidikan Islam akan selalu dinamis bila disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
4. Metode-Metode Pendidikan Islam
Para ahli didik Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam diantaranya :
1. Metode Teladan
Dalam al-Qur’an kata teladan
disamakan pada kata Uswah yang kemdian diberikan sifat dibelakangnya seperti
sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga dapat terungkapkan menjadi Uswatun
Hasanahyang berarti teladan yang baik. Kata uswah dalam al-Qur’an diulang
sebanyak enam kali dengan mengambil contoh Rasullullah SAW, Nabi Ibrahim dan
kaum yang beriman teguh kepada Allah. Firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab :
لقد كان لكم في رسو ل الله اسوة حسنة
“Sesungguhnya dalam diri Rasullullah itu kamu dapat menemukan teladan yang baik” (Q.S.al-Ahzab:21)
Metode ini dinggap sangat penting karena aspek agama yang trpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan aektif yang terwujud dalam tingkah laku(behavioral).
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran secara utuh. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan.
2. Metode Nasihat
Al-Qur’an juga menggunakan
kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang
dikehendakinya. Inilah yang kemudian dikenal nasihat. Tetapi pada setiap nasihat
yang disampaikannya ini selalu dengan teladan dari I pemberi atau penyampai
nasihat itu. Ini menunjukkan bahwa antara satu metode yakni nasihat dengan
metode lain yang dalam hal ini keteladanan bersifat melengkapi.
3. Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode yang
sering digunakan dalam menyampaikan atau mengajak orang mengikuti ajaran yang
telah ditentukan. Metode ceramah sering disandingkan dengan katakhutbah. Dalam
al-Qur’an sendiri kata tersebut diulang sembilan kali. Bahkan ada yang
berpendapat metode ceramah ini dekat dengan katatablih,yaitu menyampaikan
sesuatu ajaran. Pada hakikatnya kedua arti tersebut memiliki makna yang sama
yakni menyampaikan suatu ajaran.
Pada masa lalu hingga sekarang metode ini masih sering digunakan, bahkan akan selalu kita jumpai dalam setiap pembelajaran. Akan tetapi bedanya terkadang metode ini di campur dengan metode lain. Karena kekurangan metode ini adalah jika sang penceramh tidak mampu mewakili atau menyampaikan ajaran yang semestinya haus disampaikan maka metode ini berarti kurang efektif. Apalagi tidak semua guru atau pendidik memiliki suara yang keras dan konsisten, sehingga jika menggunakan metode ceramah saja maka metode ini seperti hambar.
4. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab merupakan salah satu
metode yang menggunakan basis anak didik menjadi pusat pembelajaran. Metode ini
bisa dimodif sesuai dengan pelajaran yang akan disampaikan. Bisa anak didik
yang bertanya dan guru yang menjawab atau bisa anak didik yang menjawab
pertanyaan dari gurunya.
Didalam al-Qur’an hal ini juga digunakan oleh Allah agar manusia berfikir. Pertanyaan-pertanyaan itu mampu memancing stimulus yang ada. Adapun contoh yang paling jelas dari metode pendidikan Qur’an terdapat didalam surat Ar-Rahman. Disini Allah SWT mengingatkan kepada kita akan nikmat dan bukti kekuasaan-Nya, dimulai dari manusia dan kemampuannya dalam mendidik, hingga sampai kepada matahari, bulan, bintang, pepohonan, buah-buahan, langit dan bumi.
5. Metode Diskusi
Metode diskusi diperhatikan dalam
al-Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan
pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap sesuatu masalah. Sama dengan
metode diatas metode diskusi merupakan salah satu metode yang secara tersirat
ada dalam al-Qur’an.
Diskusi juga merupakan metode yang langsung melibatkan anak didik untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Diskusi bisa berjalan dengan baik jika anak didik yang menduskisikan suatu materi itu benar-benar telah menguasai sebagian dari inti materi tersebut. Akan tetapi jika peserta diskusi yakni anak didik tidak paham akan hal tersebut maka bisa dipastikan diskusi tersebut tidak sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran.
6. Metode perumpamaan
Perumpamaan dilakukan oleh Rasul
saw. sebagai satu metode pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada
sahabat, sehingga materi pelajaran dapat dicerna dengan baik. Matode ini
dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain,
mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit. Perumpamaan yang
digunakan oleh Rasulullah saw. sebagai satu metode pembelajaran selalu syarat
dengan makna, sehinga benar-benar dapat membawa sesuatu yang abstrak kepada
yang konkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar dalam makna menjadi
sesuatu yang sangat jelas.
7. Metode Pengulangan
Satu proses yang penting dalam
pembelajaran adalah pengulangan/latihan atau praktek yang diulang-ulang. Baik
latihan mental dimana seseorang membayangkan dirinya melakukan perbuatan
tertentu maupun latihan motorik yaitu melakukan perbuatan secara nyata
merupakan alat-alat bantu ingatan yang penting.
B. TEKNIK MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN
ISLAM
1. Pengertian Teknik Mengajar Dalam Pendidikan Islam
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Menurut Gerlach dan Ely teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, teknik diartikan sebagai metode atau sistem mengerjakan sesuatu, cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
Dengan demikian, Teknik Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari pengertian diatas, ada dua hal yang perlu dicermati, yaitu: pertama, teknik pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Kedua, teknik disussun untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun pengertian teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu teknik yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Jenis – Jenis Teknik Mengajar
Berikut adalah jenis-jenis teknik
pembelajaran secara umum:
1. Teknik Pembelajaran Ekspoitri
Teknik Pembelajaran ekspoitri adalah
teknik pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai pelajaran dengan optimal. Metode pembelajaran yang sering digunakan
adalah metode ceramah.
2. Teknik Pembelajaran Inkuiri
Teknik Pembelajaran inkuiri adalah
rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan anilitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah.
3. Teknik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan
teknik yang menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan yang memiliki latar belakang kemampuan, jenis kelamin, rasa tau
suku yang berbeda.
3. Dasar – Dasar Memilih Teknik Mengajar
Secara umum ada empat dasar dalam
menentukan teknik pembelajaran, yakni:
1. Mengindentifikasikan dan
menetapkan kekhususan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan metode belajar mengajar yang dianggappaling tepat dan efektif sehingga dapat
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan metode belajar mengajar yang dianggappaling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh pendidik dalam menunaikan tuganya.
4. Memilih dan menetapkan ukuran
keberhasilan kegiatan belaja rmengajar sehingga dapat dijadikan pedoman oleh
guru untuk melakukan evaluasi (penilaian).
Selain empat dasar diatas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan juga sebelum mengembangkan teknik pembelajaran pendidikan agama, yakni:
1. Tujuan pembelajaran umum
pendidikan Agama (dapat dilihat pada silabus atau garis-garis besar program
pembelajaran yang diberlakukan)
2. Karakteristik bidang studi
pendidikan Agama
3. Karakteristik siswa yang akan
mengikutinya (dapat diketahui melalui tes secara lisan maupun tertulis, angket
dan
lainnya)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah metode dan teknik pembelajaran, Sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan prilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran, guru kadang lupa memperhatikan aspek psikologi anak, utamanya tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran kadang tidak sesuai dengan target guru, sehingga apa yang ditangkap peserta didik tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didiknya.
Metode Pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permaslahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan islam, sebab metode pendidikan itu hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar–dasar metode pendidikan tersebbut. Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
Metode pendidikan Islam harus diguankan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksanaan metode penddikan tersebut sebab dengan prinsip-prinsip ini diharapkan metode pendidikan Islam dapat berfungsi lebih efektif dan efisien dan tidak menyimpang dari tujuan semula dari pendidikan Islam. oleh karena itu, seorang pendidik perlumemperhatikan prinsip-prinsip metode pendidikan, sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat dan cocok sesuai dengan kebutuhannya.
Para ahli didik Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam diantaranya :
1. Metode Teladan
2. Metode Nasihat
3. Metode Ceramah
4. Metode Tanya Jawab
5. Metode Diskusi
6. Metode perumpamaan
7. Metode Pengulangan
Teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu teknik yang menjelaskan tentang komponen-komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran pendidikan agama dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama dengan bahan-bahan tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Berikut adalah jenis-jenis teknik pembelajaran secara umum:
1. Teknik Pembelajaran Ekspositori
2. Teknik Pembelajaran Inkuiri
3. Teknik Pembelajaran Kooperatif
Secara umum ada empat dasar dalam menentukan teknik pembelajaran, yakni:
1. Mengindentifikasikan dan menetapkan kekhususan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan metode belajar mengajar yang dianggappaling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam menunaikan tuganya.
4. Memilih dan menetapkan ukuran
keberhasilan kegiatan belaja rmengajar sehingga dapat dijadikan pedoman oleh
guru untuk melakukan evaluasi (penilaian).
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Ramayulis, H. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
An Nahlawi Abdurahman, prinsip-prinsip dan METODE PENDIDIKAN ISLAM dalam keluarga, sekolah dan di masyarakat, ( bandung : cv. DIPONEGORO, 1996 ),
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), cet-Kedua,
Nata Abudin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar