Minggu, 27 Desember 2015

BAIK DAN BURUK



Baik dan buruk merupakan sifat yang selamanya akan menempel pada suatu benda mati atau hidup. Anggapan munculnya sifat baik dan buruk itu karena adanya suatu nilai di masyarakat. Dalam mendefinisikan baik dan buruk, setiap orang pasti berbeda-beda. Sebab, sumber penentu baik dan benar, yaitu  tuhan dan manusia; wahyu dan akal. Berikut ini beberapa perbedaan pendapat tersebut:
1)        Ali bin Abi Tholib (40 H) : kebaikan adalah menjauhkan diri dari larangan, mencari sesuatu yang halal, dan memberi kelonggaran kepada keluarga
2)        Ibnu Maskawaih (941-1030 M) : kebaikan adalah yang dihasilkan oleh manusia melalui kehendaknya yang tinggi. Keburukan adalah sesuatu yang diperlambat demi mencapai kebaikan
3)        Muhammad Abduh (1849-1905) : kebaikan adalah apa yang lebih kekal faedahnya sekalipun menimbulkan rasa sakit dalam melakukannya.
4)        Louis ma’luf : baik, lawan buruk, adalah menggapai kesempurnaan sesuatu. Buruk, lawan baik, kata yang menunjukkan sesuatu yang tercela dan dosa.
5)        Poerwadarminta(1904-1958): baik: (1) elok, patut,teratur; (2) berguna, manjur; (3) tidak jahat; (4) sembuh,pulih; (5) selamat (tak kurang sesuatu pun). Buruk: (1) rusak atau busuk; (2) jahat, jelek, kurang baik, tidak menyenangkan

Al-Ghazali berpendapat bahwa sumber-sumber akhlak baik adalah :
1.      Kitab suci Al-Qur’an.
2.      Sunnah Nabi.
3.      Akal fikiran.

Tidak ada komentar: