Ada yang bilang, guru yang
tidak membuat Perencanaan Pembelajaran / RPP sebelum mengajar sama halnya
dengan prajurit yang berperang tanpa rencana matang, musuh yang lemah sekalipun
akan mudah mengalahkannya.
Namun, praktek di lapangan
kebanyakan guru merasa sangat berat membuat RPP dengan berbagai macam alasan,
sebagian beralasan, susah-susah membuat RPP tapi tidak bisa dilaksanakan secara
total saat pembelajaran. Akhirnya banyak guru yang tidak membuat RPP, atau
membuat sekedarnya dengan copy paste sana sini karena tuntutan tunjangan
sertifikasi.
Pertanyaan:
1. Bagaimana kiat agar kita
sebagai guru enjoy dalam membuat RPP, bukan lagi menjadi beban semata?
2. Bagaimana kiat menghadapi
kondisi ketika RPP yang kita buat tidak berjalan maksimal saat proses
pembelajaran di kelas? Apa yang mesti dilakukan setelah itu?
3. Bagaimana pendapat
Bapak/ibu melihat fenomena seorang guru yang membuat RPP seadanya, copy paste
sana sini, hanya karena takut tunjangan tidak cair?
Mohon maaf dan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar