PENGUKURAN KEPRIBADIAN
Sifat kepribadian biasa diukur melalui angka rata-rata pelaporan
dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran
kepribadian seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang
menyingkap sejumlah sifat). Ada beberapa macam cara untuk mengukur atau
menyelidiki kepribadian. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
1. Observasi Direct
Observasi direk berbeda dengan observasi biasa. Observasi direk mempunyai
sasaran yang khusus , sedangkan observasi biasa mengamati seluruh tingkah laku
subjek. Observasi direk memilih situasi tertentu, yaitu saat dapat diperkirakan
munculnya indikator dari ciri-ciri yang hendak diteliti, sedangkan observasi
biasa mungkin tidak merencanakan untuk memilih waktu.
Observasi direct diadakan dalam situasi terkontrol, dapat diulang atau dapat
dibuat replikasinya. Misalnya, pada saat berpidato, sibuk bekerja, dan
sebagainya.Ada tiga tipe metode dalam observasi direk yaitu:
a. Time Sampling Method
Dalam time sampling method, tiap-tiap subjek diselidiki pada periode waktu
tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul tidaknya respons, atau
aspek tertentu.
b. Incident Sampling Method
Dalam incident sampling method, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku
dalam berbagai situasi. Laporan observasinya mungkin berupa catatan-catatan
dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu menangis, pada waktu mogok makan,
dan sebgainya. Dalam pencatatan tersebut hal-hal yang menjadi perhatian adalah
tentang intensitasnya, lamanya, juga tentang efek-efek berikut setelah respons.
c. Metode Buku Harian Terkontrol
Metode ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang tingkah
laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang bersangkutan sendiri. Misalnya
mengadakan observasi sendiri pada waktu sedang marah. Syarat penggunaan metode
ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang dewasa yang cukup inteligen dan
lebih jauh lagi adalah benar-benar ada pengabdian pada perkembangan ilmu
pengetahuan.
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara (interview) berarti mengadakan tatap muka
dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Dalam psikologi
kepribadian, orang mulai mengembangkan dua jenis wawancara, yakni:
a. Stress interview
Stress interview digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang dapat
bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu emosinya dan juga untuk
mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan emosinya
setelah tekanan-tekanan ditiadakan. Interviewer ditugaskan untuk mengerjakan
sesuatu yang mudah, kemudian dilanjutkan dengan sesuatu yang lebih sukar.
b. Exhaustive Interview
Exhaustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat lama;
diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa digunakan untuk meneliti para tersangka
dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.
3. Tes proyektif
Cara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian adalah dengan menggunakan tes
proyektif. Orang yang dinilai akan memprediksikan dirinya melalui gambar atau
hal-hal lain yang dilakukannya. Tes proyektif pada dasarnya memberi peluang
kepada testee (orang yang dites) untuk memberikan makna atau arti atas hal yang
disajikan; tidak ada pemaknaan yang dianggap benar atau salah.
Jika kepada subjek diberikan tugas yang menunut penggunaan imajinasi, kita
dapat menganalisis hasil fantasinya untuk menguur cara dia merasa dan berpikir.
Jika melakukan kegiatan yang bebas, orang cenderung menunjukkan dirinya,
memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk melakukan tugas yang kreatif. Jenis
yang termasuk tes proyektif adalah:
a. Tes Rorschach
Tes yang dikembangkan oleh seorang dkter psikiatrik Swiss, Hermann Rorschach,
pada tahun 1920-an, terdiri atas sepuluh kartu yang masing-masing menampilkan
bercak tintan yang agak kompleks. Sebagian bercak itu berwarna; sebagian lagi
hitam putih. Kartu-kartu tersebut diperlihatkan kepada mereka yang mengalami
percobaan dalam urutan yang sama. Mereka ditugaskan untuk menceritakan hal apa
yang dilihatnya tergambar dalam noda-noda tinta itu. Meskipun noda-noda itu
secara objektif sama bagi semua peserta, jawaban yang mereka berikan berbeda
satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa mereka yang mengalami percobaan itu
memproyeksikan sesuatu dalam noda-noda itu. Analisis dari sifat jawaban yang
diberikan peserta itu memberikan petunjuk mengenai susunan kepribadiannya.
b. Tes Apersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)
Tes apersepsi tematik atau Thematic Apperception Test (TAT), dikembangkan di
Harvard University oleh Hendry Murray pada tahun 1930-an. TAT mempergunakan
suatu seri gambar-gambar. Sebagian adalah reproduksi lukisan-lukisan, sebagian
lagi kelihatan sebagai ilustrasi buku atau majalah. Para peserta diminta
mengarang sebuah cerita mengena tiap-tiap gambar yang diperlihatkan kepadanya.
Mereka diminta membuat sebuah cerita mengenai latar belakang dari kejadian yang
menghasilkan adegan pada setiap gambar, mengenai pikiran dan perasaan yang
dialami oleh orang-orang didalam gambar itu, dan bagaimana episode itu akan
berakhir. Dalam menganalisis respon terhadap kartu TAT, ahli psikologi melihat
tema yang berulang yang bisa mengungkapkan kebutuhan, motif, atau karakteristik
cara seseorang melakukan hubungan antarpribadinya.
4. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu untuk melaporkan
reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Kuesioner ini mirip wawancara
terstruktur dan ia menanyakan pertanyaan yang sama untuk setiap orang, dan
jawaban biasanya diberikan dalam bentuk yang mudah dinilai, seringkali dengan
bantuan komputer. Menurut Atkinson dan kawan-kawan, investori kepribadian
mungkin dirancang untuk menilai dimensi tunggal kepribadian (misalnya, tingkat
kecemasan) atau beberapa sifat kepribadian secara keseluruhan. Investori
kepribadian yang terkenal dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian
seseorang ialah: (a) Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), (b)
Rorced-Choice Inventories, dan (c) Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W
Temperament Scale).
a. Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
MMPI terdiri atas kira-kira 550 pernyataan tentag sikap, reaksi emosional,
gejala fisik dan psikologis, serta pengalaman masa lalu. Subjek menjawab tiap
pertanyaan dengan menjawab “benar”, “salah”, atau “tidak dapat mengatakan”. Pada
prinsipnya, jawaban mendapat nilai menurut kesesuaiannya dengan jawaban yang
diberikan oleh orang-orang yang memiliki berbagai macam masalah psikologi. MMPI
dikembangkan guna membantu klinis dalam mendiagnosis gangguan kepribadian. Para
perancang tes tidak menentukan sifat mengukurnya, tetapi memberikan ratusn
pertanyaan tes untuk mengelompokkan individu. Tiap kelompok diketahui berbeda
dari normalnya menurut kriteria tertentu. Kelompok kriteria terdiri atas
individu yang telah dirawat dengan diagnosis gangguan paranoid. Kelompok
kontrol terdiri atas orang yang belum pernah didiagnosis menderita masalah
psikiatrik, tetapi mirip dengn kelompok kriteria dalah hal usia, jenis kelamin,
status sosioekonomi, dan variabel penting lain.
b. Rorced-Choice Inventories
Rorced-Choice Inventories atau Inventori Pilihan-Paksa termasuk klasifikasi tes
yang volunter. Suatu tes dikatakan volunter bila subjek dapat memilih pilihan
yang lebih disukai, dan tahu bahwa semua pilihan itu benar, tidak ada yang
salah (Muhadjir,1992). Subjek, dalam hal ini, diminta memilih pilihan yang
lebih disukai, lebih sesuai, lebih cocok dengan minatnya, sikapnya, atau
pandangan hidupnya.
c. Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W Temperament Scale)
H-W Temperament Scale dikembangkan dari teori kepribadian Rosanoff (Muhadjir,
1992). Menurut teori ini, kepribadian memiliki enam komponen, yang lebih banyak
bertolak dari keragaman abnomal, yaitu:
1) Schizoid Autistik, mempunyai tendensi tak konsisten, berpikirnya lebih
mengarah pada khayalan.
2) Schizoid Paranoid, mempunyai tendensi tak konsisten, dengan angan bahwa
dirinya penting.
3) Cycloid Manik, emosinya tidak stabil dengan semangat berkobar.
4) Cycloid Depress, emosinya tak stabil dengan retardasi dan pesimisme.
5) Hysteroid, ketunaan watak berbatasan dengan tendensi kriminal.
6) Epileptoid, dengan antusiasme dan aspirasi yang bergerak terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar