4 Godaan dan 4 Kebaikan dalam Menuntut Ilmu
Saat masih kuliah, ada
salah satu teman di kamar sebelah yang setiap malam selalu menangis. Ia merasa
rindu keluarga yang tak tertahankan. Genap seminggu, ia pun mudik meskipun cuma
semalam. Sekembalinya ke kost-an, ia diantarkan oleh ayah dan ibunya komplit.
Ada kisah lagi, salah
satu dosen dikirim ke luar negeri dengan beasiswa. Ia sudah menikah dan
memunyai anak. Di titik kritis keberadaannya di negeri orang, dia seolah
kehilangan akal sehat. Di tengah salju yang turun deras dan suhu di bawah nol
derajat, ia berjalan kaki dengan linglung belasan kilometer tanpa arah. Itu
semua didorong oleh rindu keluarga yang menggigit sehingga tak tertanggungkan
rasanya.
Dan masih banyak kisah
yang berbeda tentang rasa ‘godaan’ berupa rasa rindu saat diri sedang menuntut
ilmu. Benarlah apa yang dikatakan oleh Imam Bukhari bahwa kita harus bersabar
dalam 4 hal saat menuntut ilmu: keluarga, anak, harta dan (rindu) kampung
halaman. Keempat hal inilah yang seringkali menjadi batu sandungan seseorang
dalam meraih cita-citanya.
Betapa banyak orang yang
gagal studi di tengah jalan karena tak sanggup bersabar jauh dari keluarga dan
kampung halaman. Belum lagi bila ada anak yang masih kecil serta lucu-lucunya
dan harus berpisah sekian lama. Kurangnya harta juga bisa menjadi faktor
kegagalan seseorang dalam menuntut ilmu.
Jadi dalam keempat hal
inilah godaan terbesar seorang penuntut ilmu itu akan diuji. Jika ia bisa
bersabar dengannya, maka ia akan mendapatkan minimal 4 kebaikan berikut ini.
1.
Qanaah. Selalu merasa cukup akan nikmat yang diberikan Allah atas
dirinya.
2.
Keyakinan dalam diri yang terus menguat. Ia tak mudah goncang oleh
pengaruh apapun di luar dirinya. Itu karena keyakinan yang dimiliki
karena bersabar dalam menuntut ilmu telah dimilikinya.
3.
Merasakan nikmatnya thalabul ilmi. Menuntut ilmu itu terasa nikmat
hanya dirasakan oleh orang-orang yang telah bisa melewati keempat godaan di
atas. Saat nikmat ini telah dirasakan, maka godaan sebelumnya menjadi mudah
untuk dilalui insya Allah.
4.
Kehidupan abadi di akhirat yang menyenangkan. Selama ilmu yang
dimiliki itu bermanfaat bagi kepentingan umat baik di dunia maupun di akhirat,
maka tentu saja ilmu itu akan membawa pemiliknya ke surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar